Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 6 Peristiwa
Bahasa Indonesia · Bab 6 Peristiwa
SriRahayu

22/08/2021 15:19:48

SD 5 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

73

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

Tujuan Pembelajaran

66

66

6

Bab

Peristiwa

Ada banyak peristiwa terjadi di sekitar kita. Seringkali kita merasa tidak setuju

atau sebaliknya mendukung. Oleh karena itu kita memberikan tanggapan atas

peristiwa tersebut. Tanggapan yang baik adalah yang memiliki alasan yang masuk

akal. Pada bab ini kita akan belajar menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari. Pada bab ini juga akan dipelajari cara mengomentari suatu

persoalan. Komentar yang baik adalah komentar yang diberikan secara logis, agar

dapat ditentukan pemecahannya.

Peta Konsep

Informasi

Menanggapi peristiwa

mengemukakan alasan

memberi tanggapan secara lisan

Mengomxentari suatu persoalan

Setelah memepelajari materi ini diharapkan siswa mampu :

1. Memberi tanggapan terhadap peristiwa yang didengar disertai alasan

yang logis.

2. Mengomentari persoalan aktual disertai alasan yang mendukung dengan

memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa

Kata Kunci:

tanggapan, peristiwa, komentar

74

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

Dengarkan pembacaan cerita di bawah ini tentang peristiwa yang terjadi di

sekitarmu!

Televisi Mati pada Jam Belajar

Akhir Agustus diberitakan bahwa pemerintah kota Solo mewajibkan setiap rumah

yang memiliki anak usia sekolah mematikan TV pada jam belajar (pukul 18.30-

20.30).

Tujuannya agar TV tidak mengganggu anak yang belajar (Koran Tempo,

29 Agustus 2007).

Untuk memantau pelaksanaan kebijakan ini, pemerintah menerjunkan tim yang

memonitor tiap rumah. Rumah-rumah warga didatangi setiap jam belajar. Kebijakan

ini sebenarnya bukanlah hal yang baru. Kebijakan ini sudah dicanangkan sejak

empat tahun lalu. Namun pemantauannya baru dilaksanakan.

Jika tim pemantau menemukan pesawat TV menyala, warga diingatkan untuk

mematikan TV-nya. Peraturan ini tidak hanya berlaku pada rumah tangga biasa

tetapi juga berlaku di tempat umum. Ada lima tim yang bertugas, masing-masing

memantau lima kelurahan setiap malam. Dari tiap kelurahan akan dipilih rumah-

rumah secara acak.

Larangan ini lahir dalam konteks untuk memberikan kesempatan yang lebih

baik bagi anak untuk belajar, sehingga prestasi sekolahnya meningkat. Karena

itulah larangan ini pun ada “libur”nya, yakni pada Sabtu malam.

Menanggapi Peristiwa

A.

Gambar 6.1 Menonton televisi harus pada jam-jam tertentu

Sumber: www.google.co.id

75

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

Tujuannya adalah agar anak belajar tanpa gangguan, maka selain mengharuskan

mematikan pesawat TV, pemerintah pun meminta anak usia sekolah tidak keluar

dari rumah pada jam belajar tersebut.

Walaupun tujuan dari kebijakan ini adalah agar anak menggunakan waktu

belajarnya dengan baik, ada manfaat besar sekali yang menempel pada kebijakan

ini, yakni anak bisa lumayan terkurangi waktunya untuk “terkontaminasi” acara TV.

Waktu yang disebut jam belajar itu adalah saat

premetime

, yaitu jam utama

tayang TV.

Primetime

adalah saat TV menampilkan acara yang digemari penonton.

TV pun paling banyak ditonton pada jam-jam tersebut, karena saat itu banyak

orang sudah selesai beraktivitas dan ingin beristirahat di rumah. Banyak orang

menjadikan TV sebagai “sahabat” di kala istirahat.

Pada saat

primetime

, umumnya TV menampilkan sinetron. Ini adalah jenis acara

yang disebut memiliki reting tertinggi, artinya paling banyak ditonton orang.

Tayangan-tayangan ini tidak berisi muatan yang sehat, karena berisi percintaan

remaja yang cukup berlebihan dan sinetron anak berisi kata-kata kasar dan muatan

gaib.

Banyak keluarga yan menghidupkan pesawat TV pada saat

primetime

dengan

berbagai alasan, misalnya : rumah sepi kalau tak ada yang bunyi TV, ada sinetron

bagus yang mau ditonton sang kakak atau ibu, ada sinetron anak, dan sebagainya.

Akibatnya, tentu saja banyak anak yang ikut menonton TV.

Dengan menonton pada saat

primetime

, ditambah dengan menonton pada pagi

hari sebelum sekolah atau siang dan sore hari sesudah pulang sekolah, anak

potensial untuk menonton TV lebih dari 2 jam sehari (data akhir menunjukkan

bahwa anak-anak kita menonton rata-rata 5 jam sehari). Padahal, waktu maksimal

yang diijinkan para ahli bagi anak menonton TV hanya 2 jam sehari.

Dengan demikian, kebijakan “puasa TV” selama

primetime

seperti yang

dilaksanakan di Solo adalah kebijakan yang berdampak sangat

p

ositif bagi anak.

Mau tidak mau anak menjadi tidak menonton TV dan ini bagus mengingat tayangan

TV banyak yang tidak sehat bagi anak.

76

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

Jika jam-jam ini tidak digunakan untuk belajar (misalnya anak tidak ada PR atau

ulangan, atau sudah belajar pada jam lain), pesawat TV yang mati membuat

keluarga dapat beralih ke kegiatan lain yang positif. Misalnya, anak-anak bermain

atau keluarga membaca atau mengobrol. Ini aktivitas yang biasanya tak banyak

dilakukan karena terganggu TV.

Dalam kondisi demikian, adanya peraturan pemerintah setempat ini menjadi

sangat membantu. Kabar yang menggembirakan, Solo tidaklah sendirian sebagai

daerah yang punya aturan semacam ini.

Kebijakan semacam ini telah berjalan di Kaliurang, Yogyakarta. Teman saya

memberitahukan bahwa ada dua desa di wilayah ini yang telah bertahun-tahun

menerapkan peraturan “TV mati pukul 6 – 8 malam”. Pada waktu itu, para orang

dewasa keluar rumah, saling mengobrol atau mendengarkan radio, sementara

anak-anak belajar. Warga desa justru merasa malu untuk menyalakan TV pada

jam tersebut.

Kegiatan membatasi menonton TV ini juga saya dengar berlangsung di sejumlah

daerah, seperti Ambon, NTB, dan Makasar. Setahu saya, kegiatan ini diprakarsai

oleh LSM atau warga. Sebagian ada yang didukung oleh Komisi Penyiaran Indo-

nesia Daerah setempat. Tujuan dari kegiatan ini adalah mendorong masyarakat

agar menggunakan pesawat TV dengan bijak.

Kegiatan di Solo, Kaliurang, dan daerah lainya dapat menjadikan inspirasi bagi

kita untuk melakukan kegiatan yang sama. Kita bisa melakukan pada keluarga

sendiri, dan syukur-syukur meluas ke lingkungan yang lebih luas. Bentuknya bisa

atas inisiatif warga atau pemerintah turun tangan.

Mudah-mudahan ini dapat terlaksana untuk terciptanya “wajah” Indonesia yang

makin baik di masa depan, karena dengan mematikan pesawat TV anak tidak

teracuni tayangan buruk sekaligus ia punya kesempatan belajar lebih banyak.

Sumber: UMMI, edisi 06 Oktober 2007

77

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

a. Pemerintah kota mana saja yang melarang warganya menyalakan

televisi pada jam belajar?

b. Pada jam berapa pesawat televisi harus dimatikan?

c. Apa tujuan larangan menyalakan pesawat televisi pada jam belajar?

d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah

primetime

itu?

e. Kapan acara televisi banyak ditonton oleh masyarakat?

f. Film apa yang paling disukai anak-anak?

g. Film apa yang paling disukai anak-anak remaja?

h. Menurut pendapat para ahli, berapa lama idealnya anak menonton

televisi?

i. Adakah peraturan di rumahmu yang mengatur tentang menyalakan

televisi? Jelaskan!

j. Setujukah kamu dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah kota

Solo?

2. Berikan tanggapan terhadap bacaan “TV Mati Pada Jam Belajar”. Berilah

alasan yang masuk akal. Sampaikan tanggapan di depan kelas sampaikan

secara lisan.

Bentuklah kelompok, Berikan tanggapan dengan alasan yang masuk akal, terhadap

peristiwa di bawah ini. Sampaikan secara lisan di depan kelas?

Tugas 6.1

Tugas Kelompok 6.1

1. Anak melihat televisi sampai terlarut malam

2. Anak mengantuk saat menerima pelajaran

4. Anak itu nilainya jelek tidak naik kelas

3. Saat tes tidak dapat mengerjakan soal

Tanggapan : ...............................

78

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

Berbagai macam peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kadang

menimbulkan suatu persoalan atau masalah. Persoalan-persoalan faktual yang

ada di masyarakat jangan hanya dibiarkan saja tetapi perlu dikomentari atau

ditanggapi. Persoalan faktual dapat dialami sebagai kenyataan atau mengandung

unsur-unsur kebenaran. Persoalan-persoalan faktual perlu dicarikan

penyelesaiannya atau solusi yang tepat sehingga persoalan itu dapat diselesaikan

dengan baik.

Bacalah teks bacaan dibawah ini!

WASPADA TERHADAP KEAMANAN DIRI

Banyak peristiwa kejahatan terhadap anak yang membuat orang tua resah,

terutama penculikan terhadap anak. Berdasarkan

peristiwa tersebut, anak-anak harus waspada terhadap

penculikan anak. Kasus penculikan anak itu bermacam-

macam alasannya. Seperti dendam, untuk dijual, atau

minta tebusan. Untuk menghindarkan diri dari peristiwa

penculikan, maka ada beberapa hal yang perlu kamu

mengerti, yaitu:

1. Waspada terhadap orang asing (belum dikenal).

Lalu, siapa yang dimaksud orang asing itu?

Orang asing adalah orang di luar keluarga sedarah

dengan ayah, ibu, kakak, adik, kakek, atau nenek.

Apabila kamu berada di suatu tempat, ditawari

1. Anak rajin belajar

2. Anak di kelas kreatif tunjuk jari

3. Mengerjakan soal dengan lancar

Mengomentari Suatu Persoalan

B.

4. Anak yang berprestasi menerima piala

Tanggapan : ..................................

79

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

bantuan tumpangan kendaraan, makanan, minuman atau mengajak pergi jalan-

jalan, maka kamu harus waspada. Apabila kamu di luar rumah mengalami

kesulitan seperti tersesat, mintalah pertolongan kepada orang yang dapat kamu

percaya, misalnya guru, kepala sekolah, polisi, atau satpam yang berpakaian

seragam. Meskipun mereka orang asing namun patut dipercayai. Hati-hatilah

menjaga diri!

2. Belajar untuk berperilaku baik dengan orang lain. Kenali identitas diri seperti

nama, usia, nama orang tua, alamat, dan nomor teleponmu. Usahakan hafal

benar mengenai hal-hal tersebut. Bila di tempat umum, usahakan berani

bertanya kepada orang yang berseragam, seperti polisi atau satpam. Bila suatu

ketika berpisah dengan orang tua, saudara, sahabat. Apabila menghadapi suatu

bahaya berusahalah minta pertolongan dengan cara berteriak agar orang lain

dapat mengetahui dan bisa menolong.

3. Percaya diri tidak penakut (pemberani)

Setiap anak harus ditanamkan rasa keberanian untuk bertindak saat mengalami

suatu masalah yang membahayakan keamanan diri, misalkan dengan cara

berteriak. Kewaspadaan perlu dipelajari, karena kewaspadaan adalah bentuk

latihan menanamkan kepercayaan diri, bukan memupuk rasa ketakutan. Anak

yang memiliki sifat penakut justru akan membahayakan diri sendiri karena tidak

mampu mengenali perasaan apabila bertindak pada waktu membutuhkan

pertolongan. Sebaliknya anak yang percaya diri adalah anak yang mampu

mengekspresikan kepercayaannya dan memiliki rasa pengenalan

t

erhadap

bahaya dan mampu bertindak saat membutuhkan pertolongan. Waspadalah-

waspadalah!

Sumber: UMMI, edisi 06 Oktober 2007 dengan perubahan seperlunya

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan peristiwa faktual?

2. Seandainya kamu ikut ibumu ke supermarket kemudian kamu lepas dari

pegangan ibumu (berpisah) apa yang akan kamu lakukan?

3. Mengapa kamu perlu waspada kepada orang asing atau orang yang belum

kamu kenal?

80

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

4. Bila kamu melihat kedua temanmu berkelahi, apa yang akan kamu lakukan?

5. Jelaskan bagaimana seseorang dikatakan sebagai orang pemberani?

6. Jelaskan pula bagaimana seseorang dikatakan percaya diri?

7. Pada waktu kamu mengikuti karya wisata, langkah apa yang akan kamu lakukan

supaya tidak berpisah dengan temanmu?

8. Seandainya kamu menemukan anak kecil yang terpisah dengan ibunya atau

keluarganya, apa yang akan kamu lakukan?

9. Bagaimana sikapmu seandainya kamu dirayu oleh seseorang yang belum kamu

kenal dan akan mengantar pulang ke rumahmu?

10. Jelaskan langkah-langkah atau strategi apa supaya kamu jangan sampai

menjadi korban penculikan?

Berikan komentar secara logis peristiwa-peristiwa di bawah ini. Kemudian, carilah

jalan keluarnya (solusi), sampaikan secara lisan di depan kelas!

a. Pada waktu rekreasi bersama ibu ke kebun binatang Wonokromo di Surabaya

kamu terpisah dengan ibumu.

b. Tindak kejahatan penculikan anak sering terjadi motif penculikan karena ingin

membalas dendam.

c. Teman sekelasmu ada anak yang suka berkelahi dan selalu ingin menang sendiri.

d. Arman seorang siswa kelas V. Dia rajin belajar, setiap ulangan nilainya selalu

baik. Ia selalu mendapat peringkat I mulai dari kelas I. Pada saat ulangan, Arman

tidak pernah mau memberikan pertolongan atau memberikan jawaban kepada

temannya.

1. Buatlah kelompok masing-masing 3 orang siswa!

2. Amatilah peristiwa-peristiwa faktual yang pernah terjadi di sekolah atau di

masyarakat, masing-masing satu peristiwa!

3. Tulislah peristiwa-peristiwa faktual yang telah kamu diskusikan dengan

temanmu!

4. Tukarkan hasil kerjamu dengan kelompok yang lain!

5. Komentari peristiwa-peristiwa faktual yang ditulis temanmu, kemudian berilah

solusinya!

Tugas 6.2

Tugas Kelompok 6.2

81

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

Rangkuman

1. Menanggapi peristiwa

a. Memahami cerita tentang peristiwa yang didengar.

b. Memberi tanggapan terhadap peristiwa yang didengar disertai alasan

yang logis.

c. Menentukan hikmah dari peristiwa yang didengar.

2. Mengomentari persoalan faktual

a. Menentukan persoalan yang terjadi.

b Memberikan komentar terhadap persoalan yang terjadi dengan alasan

yang logis.

c. Memberikan jalan keluar untuk mengatasi persoalan yang terjadi.

Refleksi

Setelah mempelajari bab enam, sudahkah kalian menampilkan sikap berikut:

1. Mampu dan berani memberi tanggapan terhadap peristiwa dengan alasan

yang logis

2. Mampu dan berani mengomentari persoalan aktual disertai alasan dan

bahasa yang santun

82

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

A.

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Pemerintah kota Solo mewajibkan setiap rumah yang memiliki anak usia sekolah

mematikan televisi pada jam belajar pukul ...

a. 18.00 – 20.00

b. 18.30 – 20.30

c. 18.00 – 21.00

d. 18.00 – 21.00

2

. Larangan menghidupkan televisi pada saat jam belajar anak bertujuan agar ....

a. anak dapat menjadi anak berprestasi

b. anak dapat naik kelas

c. anak menggunakan waktu belajar dengan baik

d. anak dapat menghemat listrik

3. Sinetron yang disukai oleh anak-anak yang ditayangkan di Televisi Pendidikan

Indonesia adalah ....

a. Si Entong

b. Kecil-kecil Ngobyek

c. Doraemon

d. Spontan

4. Rata-rata anak-anak menonton televiai selama ... jam sehari.

a. 2

b. 3

c. 4

d. 5

5. Tujuan dari kebijakan pemerintah Solo adalah untuk mendorong masyarakat

agar ....

a. mengikuti perkembangan jaman lewat televisi

b. mengetahui keadaan alam lewat televisi

c. menghemat energi listrik

d. menggunakan pesawat televisi dengan bijak

Uji Kompetensi

83

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

6. Seseorang disebut orang asing adalah ....

a. orang yang belum dikenal

b. orang yang ada hubungan keluarga

c. orang yang ada di sekitar kita

d. orang yang menjadi sahabat jauh

7. Surya pergi bertamasya ke pantai kemudian terpisah dengan keluarganya.

Sebaiknya saya segera ....

a. menangis yang keras

b. lapor kepada satpam

c. mencari keluarga

d. berteriak-teriak menangis

8. Setiap anak kecil wajib mengenali ....

a. identitas orang tua, alamat rumah, nomor telepon

b. identitas kakak, nomor telepon, alamat rumah

c. identitas diri, nama orang tua, alamat, nomor telepon

d. identitas diri, nama-nama keluarga, alamat, nomor telepon

9. Pada saat dalam keadaan bahaya wajib menentukan sikap ....

a. berani dan tidak putus asa

b. takut dan menangis

c. percaya diri dan pasrah

d. percaya diri dan berani

10. Anak yang mampu mengekspresikan perasaannya dan memiliki rasa

pengenalan terhadap bahaya dan mampu bertindak saat membutuhkan

pertolongan disebut ....

a. pemberani

b. penakut

c. percaya diri

d. pasrah

84

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 5

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1.

Apa akibatnya seorang anak menyaksikan tayangan televisi sampai larut malam?

2.

Setujukan kamu dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah kota Solo untuk

mematikan pesawat televisi mulai pukul 18.30 - 20.30, berikan penjelasan?

3.

Sebutkan identitas diri kamu !

4.

Mengapa seseorang atau kelompok melakukan penculikan terhadap anak?

5.

Bagaimana cara menghindarkan diri dari peristiwa penculikan anak?